Ft. Anggota Polsek Kunduran saat akan membawa jenasah bayi untuk diberikan ke keluarganya
BLORA (JATENGTIGA) -Ada bekas luka bekam merah dibagian mulut dan hidung, sosok mayat bayi yang ditemukan dibawah ranjang dekat kandang kambing, diduga dibekam oleh ibu kandungnya sendiri, Siti Rodiyah (37).
Ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Blora Hery Dwi Utomo saat berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Dr. Soetidjono Blora, Selasa, (04/02) malam.
"Ada bekas luka bekam merah dimulut dan hidungnya bayi, sepertinya ibu kandunya diduga membekap bayi itu supaya tidak menangis, agar tidak diketahui orang,"ucap Hery
Ft. Anggota saat di ruang perawatan rumah sakit Permata bunda Purwodadi bersama Siti Rodiyah
Diberitakan sebelunya, didukuh Nguter, Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora ditemukan sesosok mayat bayi, yang diduga dibunuh ibu kandungnya, lantaran takut hubungan gelapnya diketahui keluarga dan tetangganya.
Tim gabungan Polres Blora dan Unit Reskrim Polsek Kunduran melakukan olah TKP pada Senin, (03/02) kemarin, dan mayat bayi di bawa ke RSU Dr.Soetidjono Blora untuk dilakukan otopsi.
"Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, tim kami menuju lokasi untuk olah TKP dibantu anggota dari Polsek Kunduran dan bayi dibawa ke RSU Blora untuk dilakukan otopsi," Imbuh Hery.
Dari situ ditemukan bekas luka merah lebam dibagian mulut dan hidung, seperti bekas di bekam oleh ibunya.
Dari pengakuan ibu kandungnya yang saat ini masih perawatan di RSU Permata Bunda Purwodadi, pelaku yang diketahui bernama Siti Rodiyah (37) memang membekam anaknya setelah melihat bayinya.
"Ya, setelah diperiksa, akhirnya pelaku (ibu kandung bayi-red) mengaku telah membekam bayinya, supaya tidak menangis,"tambahnya.
Awalnya pelaku merasakan perutnya mual, selanjutnya pelaku menuju ke kamar mandi namun sampai di kandang sapi pelaku sudah tidak tahan atas semuanya,
Pelaku dengan posisi jongkok melepas celana dalamnya namun tiba-tiba bayi yang di dalam rahimnya keluar dan kepalanya membentur di tanah, melihat hal tersebut pelaku pingsan.
Selang 1 menit setelah pelaku sadar dan melihat kedua kaki jabang bayi bergerak, tangan kanan dengan kekuatan tenaga langsung bekam mulut, sedangkan tangan kiri memegang bagian belakang kepala bayi sehingga tangan kiri mendorong ke depan, sedangkan tangan kanannya mendorong mulut ke belakang dan pelaku tidak sadarkan diri.
Saat pelaku sadar, melihat bayi sudah tidak bernafas, kemudian pelaku langsung melepas kaos yang dipakainya digunakan untuk membungkus bayi.
Mayat bayi kemudian di taruh di bawah dipan (tempat tidur dari kayu) yang berada di kandang sapi. pelaku melanjutkan tidurnya didipan tersebut.
Pukul 06.30 Wib pelaku dibangunkan oleh ibunya, karena tidak bangun-bangun akhirnya ibunya membopong pelaku menuju ke kamar mandi,
Sesampainya di kamar mandi langsung dimandikan, setelah itu ibu pelaku memanggil adiknya dan disuruh untuk mencari mobil cateran, untuk membawanya ke rumah sakit umum Permata Bunda Purwodadi.
Sesampainya di rumah sakit umum Permata Bunda Purwodadi pelaku di tanya oleh perawat dan mengaku bahwa habis melahirkan anak dan ditaruh di bawah dipan yang berada di kandang sapi.
Dengan maksut untuk menutupi aibnya biar tidak diketahui oleh orang lain atau tetangganya serta kedua orang tuanya sendiri.
Perbuatan pelaku tersebut membuat bayi meninggal dunia karena gagal pernapasan, akibat bekapan tangan pelaku yang terlalu kuat sehingga pernapasan bayi terhambat.(Prn)
0 Komentar