About Me

header ads

Puluhan Anak Paud Blora, Belajar Membatik di Rumah Batik Difabel Indonesia

Pak Kandar wakil ketua DBM difabel yang tidak memeliki tangan dengan sabar mengajarkan anak anak KB dan TK belajar membatik dirumah batik difabel Indonesia Selasa (03/03/2020)


BLORA (JATENGTIGA) - Keceriaan terpancar di wajah anak-anak Kelompok Bermain (KB) dan TK Muslimat NU Dusun Ngampon, Kelurahan Beran, Kabupaten Blora, Selasa (3/3).

Mereka diajak ibu gurunya melihat langsung proses pembuatan batik di rumah batik difabel Indonesia di sekretariat Difabel Blora Mustika (DBM) Desa Kamolan. 

Di sana, sebanyak 70 anak tampak semngat mengikuti kegiatan itu, mereka tidak hanya melihat, namun juga diajarkan bagaimana cara membatik, mulai dari proses pengecapan hingga mewarnai.

Menurut Peni Puji Astuti, salah satu pengelola KB mengatakan, kegiatan belajar membatik ini merupakan  puncak tema yang dilakukan sekolah setiap bulannya.

Untuk bulan ini puncak tema mengambil tema pekerjaan, yakni dengan memperkenalkan anak-anak belajar diluar sekolah, agar termotivasi belajarnya.

Namanya anak, pasti ada yang males untuk belajar, ada yang bilang susah dan banyak alasan. Ia ingin memberi inspirasi kepada anak didik belajar melihat dunia diluar sekolahan.

Tampak anak anak dengan ceria penuh semangat mewarnai kain yang di gunakan membatik

"Makanya kita ajak mereka kesini, untuk melihat bahwa orang yang hebat itu bukan hanya yang normal saja. Tapi ada orang-orang yang kekura-ngan tapi juga bisa hebat," katanya.

Peni mengaku, alasannya mengenalkan batik difabel kepada anak didiknya karena memiliki keistimewaan sendiri.

"Batik difabel ini kan istimewa. Yang buat orang-orang yang memiliki kekurangan. Jadi anak biar mengerti dan  jangan takut untuk belajar. Terus semangat, seperti semangatnya orang- orang difabel ini," ungkapnya.

Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan inipun membuat anak- anak bersemangat. Mereka tampak bersuka cita mewarnai batik di atas kain putih polos.

"Senang, tadi diajari Bu guru sama teman-teman lain," ungkap Shifa salah satu murid TK.

Sementara itu, Wakil ketua DBM, Kandar menyambut baik kegiatan belajar membatik anak-anak KB dan TK di sanggar batik milik DBM itu.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa diikuti sekolah-sekolah lain untuk mengenalkan batik sebagai warisan budaya leluhur dan tidak perlu takut dengan orang seperti kami.

"Tentunya kita menyambut baik kegiatan positip ini. Apalagi batik ini kan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan. Semoga anak-anak sejak kecil bisa mencintai warisan leluhur mereka," harap Kandar.
(Prn)

Posting Komentar

0 Komentar