Dengan pita hitam dipundak kanan dan tangan kanan dilipat ke dada para perawat melakukan aksi solidaritas atas penolakan jenazah temanya yang berjuang sebagai tenaga medis melawan cobid-19 di Semarang ( Sabtu, 11/4/2020)
BLORA (JATENGTIGA)- Sebuah video viral di media sosial penolakan jenazah seorang perawat yang meninggal akibat terpapar Covid-19 oleh warga di Semarang, membuat sejumlah tenaga medis dan Persatuan Perawat Seluruh Indonesia (PPNI), menggelar aksi solidaritas, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ratusan perawat di Kabupaten Blora yang tergabung dalam PPNI dan sejumlah tenaga kesehatan lainya melakukan aksi diam, dengan menyematkan pita hitam di pundak kanan, serta tangan diletakan di dada.
Aksi diam ini sebagai bentuk solidaritas normatif, reaktif tapi tidak perlu hiper reaktif, atas penolakan sang pejuang kesehatan melawan covid-19.
"Sesuai arahan PPNI Jawa Tengah, kami di Blora melakuakan saksi solidaritas terhadap teman kami, yang telah berjuang, sebagai petugas medis melawan covid-19, namun oleh warga jenazahnya ditolak," ucap JB Heri Santoso ketua DPD PPNI Blora melalui Whatsapp (Sabtu, 11/4/2020).
Ia merasa prihatin atas perlakuan jenazah kawanya, ia berharap agar warga atau masayrakat jangan terprovokasi isu hoaks tetang covid-19.
Bukan hanya puskemas dan rumah sakit negeri saja, rumah sakit suwastapun ikut melakukan aksi solidaris.
Aksi solidaritas ini bukan hanya perawat saja, puskesmas, rumah sakit swasta dan negeri, serta semua lini tenaga kesehatan.
"Semua lini pelayanan mas, puskesmas, rumah sakit swasta dan negeri, bukan terkhusus perawat saja, yang ikut aksi # save Perawat # Save Tenaga Kesehatan," pungkasnya. (Prn/red)
0 Komentar