About Me

header ads

Anggota DPRD Provinsi Jateng Salurkan Ribuan Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Blora

Padmasari Mestikajati secara simbolis membagikan paket sembako kepada PK di 16 Kecamatan se Kabupaten Blora di kantor DPD partai Golkar kabupaten Blora (Jumat, 15/5/2020)
BLORA (JATENGTIGA) - Kepedulian terhadap warga yang terdampak pandemi COVID-19 terus mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya dari anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Padmasari Mestikajati.

Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng tersebut dengan menggandeng Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jumat (15/5), menyalurkan bantuan sebanyak 2.500 paket sembako untuk meringankan beban masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19.

"Bantuan diberikan langsung ke penerima melalui DPD Partai Golkar Kabupaten Blora yang menjadi wilayah konstituennya,namun tetap sesuai standart operasional prosedur (SOP) covid-19 "ucap Padmasari di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Blora, Jum'at (15/05/2020).

Bantuan paket sembako ini, diberikan oleh politisi Partai Golkar kepada masyarakat yang diterimakan kepada Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar, di 16 Kecamatan se Kabupaten Blora.
dengan mengikuti anjuran pemerintah sesuai protokol kesehatan, jaga jarak .

"Yang pasti kita tetap mengikuti anjuran pemerintah, makanya yang hadir hanya melalui Pengurus Partai Golkar dari masing-masing kecamatan,"imbuhnya.

Anggota Komisi C DPRD Jateng dari Fraksi Partai Golkar berharap, paket sembako yang disalurkan tersebut bisa membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19, terutama warga tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di tengah kondisi perekonomian yang sulit saat ini.

"Ini sebagai kepedulian kepada masyarakat. Walaupun hanya sekedar sembako, tapi mudah-mudahan bisa menyemangati dan meringankan beban mereka," ujarnya.

Padmasari juga berharap bantuan yang disalurkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, anggota Dewan maupun pihak lain tidak sampai tumpang tindih agar seluruh masyarakat yang terdampak seluruhnya bisa mendapat bantuan.

"Jangan sampai ada yang dobel-dobel. Ada yang mendapat banyak, ada yang tidak sama sekali. Datanya harus satu pintu agar terinventarisir dengan baik," pungkasnya (Pur/aris/red)

Posting Komentar

0 Komentar