About Me

header ads

Gas Yang Tertahan selama Recovery 7500 MMscfd

 

BLORA, 2/10 (jatengtiga.com) - Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Jumat (2/10) menggelar konferensi pers terkait beroperasinya kembali, fasilitas Central Processing Plant (CPP) Gundih. 

Kepada sejumlah media, Pertamina EP menjelaskan bagaimana operasi CPP Gundih pasca recovery.

Cepu Field Manager, Afwan Daroni, memimpin langsung konferensi pers tersebut. Afwan menjelaskan bagaimana penggunaan salah satu piranti baru, yakni Thermal Oil Heater (TOH), di fasilitas produksi gas yang berlokasi di Desa Sumber, Blora tersebut. 

“TOH (Thermal Oil Heater) adalah bentuk langkah percepatan dalam recovery CPP Gundih. Hal ini dikarenakan kejadian pada TOx (Thermal Oil Heater) yang lalu, membutuhkan waktu perbaikan (WHRU/waste heat recovery unit) unit TOx dan sales kembali hingga akhir november atau awal desember 2020,” ucapnya.

Masih menurut Afwan, Keunggulan TOH memotong waktu sales CPP Gundih dari akhir November atau awal Desember 2020 menjadi akhir September (+/- 2 bulan) dengan sales gas mencapai sebesar 25 juta kaki kubik per hari.

Sebelumnya, CPP Gundih mengalami gangguan operasi pada 9 April 2020 kemarin. 

Selama lima bulan, proses pemulihan fasilitas pengolahan CPP Gundih berfokus pada area Thermal Oxidizer (TOx), optimasi Biological Sulfur Recovery Unit (BSRU), dan Maintenance & Preservasi CPP Gundih serta beberapa area lainnya. 

CPP Gundih akhirnya dapat kembali beroperasi pada Selasa, 29 September 2020. Gas yang tertahan selama 5 bulan adalah 7.500 MMscfd, senilai Rp 480 milyar CPP Gundih 

Dengan kembali beroperasinya CPP Gundih, Pertamina EP Asset 4 Cepu Field optimistis mampu memenuhi target produksi 2020, yaitu 2.006 barel per hari untuk minyak dan 60,56 juta kaki kubik per hari untuk gas. 

Selain itu, suplai gas untuk PT SPP, PLTGU Tambak Lorok Semarang, jaringan gas (jargas) PGN di Blora dan Semarang dapat kembali berjalan.(Her)

Posting Komentar

0 Komentar