About Me

header ads

TPS Limbah B3 Ash Kini Berdiri di PG Blora

Pembangunan TPS B3 fly ash permanen  dalam kawasan pabrik gula di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora yang sudah rampung dibangun pada akhir Desember 2019 lalu.

BLORA –Tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3 fly ash, kini telah berdiri di Pabrik Gula (PG) Blora milik PT GMM Bulog. Fasilitas baru ini berlokasi di komplek PG, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah.

Direktur Operasional (Dirops) PT GMM Bulog, Ihsan, mengatakan pembangunan TPS limbah B3 fly asu ini sesuai target manajemen.

“Pembangunan TPS limbah B3 fly ash sudah rampung akhir Desember 2019,” jelas Ihsan, Minggu (5/1/2020).

Menurut  Ihsan, pembangunan TPS limbah B3 fly ash (eks pembakaran batu bara),   adalah untuk melengkapi TPS limbah non-ash permanen yang sudah lebih dulu dibangun.

Pejabat dari Dinas Lingkunan Hidup (DLH) Kabupaten Blora, juga sudah turun mengecek bangunan TPS limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) fly ash tersebut, jelas Ihsan lagi.

Namun karena PG saat ini masih dalam kondisi tidak beroperasi (off produksi), fasilitas itu baru akan difungsikan untuk musim giling tebu rakyat 2020 mendatang, karena sejak September 2019 lalu PG Blora sudah stop giling.

“PG Blora sudah hampir lima bulan stop giling, karena tebu petani sudah habis penen sejak September 2019,” tambah Dirops PT GMM Bulog.

Sebelunya, PG Blora milik PT Gendhis Multi Manis (GMM) Bulog terus berbenah diri dengan melangkapi sejumlah fasilitas baru, diharapkan kedepannya menjadi PG percontohan.

Salah satunya berupa fasilitas yang telah memerperoleh rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DHL), yakni fisik penampungan sementara (TPS) limbah non-ash di dalam kompleks PG.

PT GMM Bulog sendiri, sangat peduli dengan keamanan lingkungan dari  limbah B3 ash, sehingga pembangunan TPS itu patuh aturan yang ada, antara lain melalui proses tender penunjukan kontraktor, targetnya Desember 2019 sudah selesai.

Perlu diketahui, PG PT GMM Bulog di Blora berkonsep sugar green industy dengan memiliki kemampuan giling sampai 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, namun selama ini baru direalisasi sekitar 4.300 ton tebu perday.

Untuk produksinya, PG pelat merah itu tetap menjaga agar kualitas gula tetap  putih dan bersih, antara lain dilakukan dengan program cleaning service terencana.  (Prn)

Posting Komentar

0 Komentar