Ft. Ketua DPD HILLSI Jateng memberikan potongan tumpeng kepada DPC HILLSI Blora.
BLORA.(JATENGTIGA)-Dewan Pengurus Daerah Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (DPD HILLSI) Jawa Tengah melantik DPC HILLSI Blora untuk masa bakti 2019 - 2020.
Pelantikan dilaksanakan di Aula Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Blora Kamis (13/02).
Dalam sambutannya, Ketua DPC HILLSI Blora Masa Bakti 2019-2024, Noorman Pramono mengungkapkan tentang eksistensi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang ada di Blora.
"Kemarin setelah saya diskusi dengan Pak Muniri, Kasi Pelatihan, ternyata di Blora jumlah LPKS ada 55. Tapi menurut pengamatan kami sebagai pengurus hanya separuhnya yang aktif dan memberikan laporan berkala kepada Disperinaker," ungkapnya
Ia menambahkan, kedepannya agar Dinas bisa mengambil sikap terkait keberadaan LPKS yang tidak aktif.
Minimal tiap 6 bulan sekali memberikan laporan perkembangan ke dinas. Selain itu agar LPKS yang membuat ijin baru.
Paling tidak perpanjangan supaya HILLSI dilibatkan, sehingga pihak HILLSI bisa ikut memantau dan mempunyai arsip LPKS yang ada di Blora, imbuhnya.
Sementara itu, Sugeng Saptono selaku Kepala Bidang (Kabid) Pentatrans yang hadir mewakili Kepala Disperinaker membenarkan adanya eksistensi LPKS.
"Dari yang mas Noorman sampaikan tadi, saya selaku yang dituakan mohon kerjasamanya agar bisa bersinergi. Lembaga dengan sadar agar memberikan informasi tentang perkembangan peserta pelatihannya tiap semesternya," ujar Sugeng
Usai pelantikan, Ketua DPD HILLSI Jawa Tengah, Agus Manto yang hadir bersama Sekretarisnya, Suparnyo menyampaikan beberapa hal terkait program serentak HILLSI diantaranya Verification Indentifi Number (VIN) Akreditasi, aplikasi sintala dan Kartu Pra Kerja.
"Di Jawa Tengah ada 1.416 LPKS, sedangkan yang punya VIN baru 465," ungkapnya.
Menurutnya, tahun 2020 ini targetnya 1000 lembaga yang harus sudah membuat VIN. Untuk Blora baru 16 LPKS yang sudah mempunyai VIN.
Ia berharap, ketua DPC HILLSI yang baru, bisa membantu teman-temannya yang kesulitan untuk pembuatan VIN, (Prn)
0 Komentar