FMS Gelar Aksi Damai Bela Palestina


Ft. Sejumlah aktivis FMS sedang gelar aksi damai bela Palestina didepan gedung Gubernuran Semarang

SEMARANG.(JATENGTIGA)-Form Masyarakat Semarang (FMS), menggelar aksi damai bela Palestina, didepan gedung kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat, (07/02)

Aksi damai itu terkait proposal perdamaian sepihak yang dibuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang membuat kondisi di wilayah Palestina memanas.

Perjanjian yang sama sekali tidak melibatkan peran serta Palestina tersebut terkesan menjadi sebuah pemaksaan bahkan jauh dari kesepakatan.

Dukungan penolakan perjanjian sepihak Trump juga datang dari Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, pihaknya menyayangkan pernyataan Donald Trump karena akan sangat menyakiti hati rakyat Palestina.

Forum Masyarakat Semarang (FMS) mendukung langkah MUI dengan mengimbau pemerintah Indonesia untuk tidak tinggal diam, terus menyuarakan keadilan, yang diwujudkan dalam aksi damai bela Palestina.

Giyanto dari perwakilan FMS menyerukan kepada publik untuk selalu memiliki jiwa kemanusiaan dalam membersamai perjuangan Palestina.

“Saat bicara mengenai perjanjian tersebut dan konflik di Palestina, maka Indonesia harus secara konsisten berpegang teguh pada amanah konstitusi. Prinsip "solusi dua negara/two-state solution" yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, harus dipegang teguh sebagai solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina,” papar Giyanto.

Dalam aksi damai yang dihadiri sekitar 80 orang itu berjalan dengan tertib sesuai dengan peraturan. Masa berkumpul untuk menyuarakan orasi kebangsaan tepat di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang.

Untuk menjaga solidaritas serta kekompakan, FMS malibatkan berbagai elemen masyarakat seperti Polrestabes Kota Semarang, Kodim 0733, KAMMI, Insani, UKKI, MRI, Ikadi, Formis, dan ACT.

Sejalan dengan aksi damai tersebut, Sri Suroto Kepala Regional Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng) berpendapat bahwa Palestina tidak pernah berjuang sendiri selama rakyat Indonesia masih berpegang teguh pada konstitusi.

“Mari kuatkan persaudaraan, selama kita masih sepakat untuk menghapuskan segela beentuk penjajahan di atas muka bumi, maka selama itu kita akan terus membantu perjuangan Palestina hingga merdeka,” terang Suroto.

Menurutnya, ada banyak cara untuk membantu perjuangan bangsa Palestina, “Alhamdulillah hingga saat ini berkat bantuan masyarakat Indonesia ACT masih terus mendampingi para penyintas konflik kemanusiaan di Palestina. Secara simultan kami memberikan bantuan air bersih, makanan gratis, pelayanan kesehatan, beasiswa untuk anak-anak, hingga pembuatan sumur wakaf,” pungkas Suroto. (Nrm/red)

Posting Komentar

0 Komentar