Ratusan Warga Blora, Gelar Aksi Tuntut Penegakan Hukum

Ratusan warga dan aktivis anti korupsi gelar aksi  demo turun kejalan menuntut penegakan hukum di depan gesung DPRD dan Kejari 


BLORA.(JATENGTIGA)- Ratusan warga dan Akativis anti-korupsi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar aksi demo turun ke jalan, menuntut penegakan hukum di gedung DPRD dan Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Selasa (25/02).

Mereka bersama-sama menuju titik kumpul dan pemberangkatan di Lapangan Kridosono, Kota Blora. Berbagai poster, spanduk, bendera, selebaran dan sejumlah alat peraga seperti pocong putih, dibawa serta dalam aksi.

Ratusan aparat gabungan Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), siap mengamankan aksi demo di sejumlah titik, dengan fokus pengamanan brada di gedung DPRD dan Kejari Blora.

Untuk memperlancar jalannya aksi, jalan Jenderal Achmad Yani sepanjang sekitar 400 meter, ditutup (disteril). sedangkan arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain.



Aksi demo untuk menegakkan supremasi hukum dengan yel-yel bersatu melawan korupsi, didukung oleh Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi dengan menggandeng sejumlah aktivis.

Aktivis dari Forum Komunikasi Masyarakat Blora Selatan (FORKOM BS), Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dan Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM), berdiri paling depan dalam berjuang melawan korupsi.

Para pendemo mengkritisi catatan gelap penegak hukum (Kejari) Blora, terkait kasus korupsi proyek pengadaan tanah kantor Pengadilan Agama (PA) yang berkasnya sempat hilang, dan merugikan negara sebesar Rp. 1,356 miliar

Selain sangat lamban dalam penanangannya, kasus tanah PA dinilai para aktivis anti korupsi sebagai preseden buruk penegakan hukum dan memalukan wajah hukum tanah air.

Para aktivis juga menyoroti lambannya dugaan kasus korupsi kunjungan kerja (kunker) anggota dan sekretariat DPRD periode 2014-2019 oleh Kejari Blora, karena dinilai kasusnya jalan di tempat.

Saat di gedung dewan, pendemo diterima Ketua DPRD, HM. Dasum. Sementara Kapolres, AKBP Antonius Anang, ikut turun membaur di tengah anggota dalam mengamankan aksi.

Dasum ikut naik ke mimbar bebas menyatu dengan pendemo, dan menyatakan dukungan atas penegakkan supremasi hukum di Blora, sekaligus mendukung aksi para pegiat anti-korupsi.

Usai menggelar aksi di DPRD, pendemo jalan kaki menuju Kejaksaan Negeri, yang berjarak sekitar 200 meter dari gedung dewan, mereka menuntut agar Kejari serius menanagani kasus-kasus korupsi.

Kajari Blora, I Made Sudiatmika diwakili Kasi Intelijen M. Adung, memenuhi permintaan aktivis naik ke mimbar bebas dari atas mobil bak terbuka.

Adung menegaskan, Kejari mengeluarkan pakta integritas penegakkan supremasi hukum di Blora, profesinal dalam menegakkan hukum yang berlaku di Indonesia, dan bersama rakyat melawan korupsi.

Aksi di depan kantor Kejari sempat diwarnai aksi saling dorong dengan petugas, namun aksi turun jalan berdemo menegakkan supremasi hukum di kota sate ini berjalan aman, lancar dan tertib.

Pendemo yang mayotitas dari Blora selatan itu, membubarkan diri dan pulang ke tempat asal (rumah) masing-masing, dengan belasan kendaraan roda empat jenis truk, mobil pribadi dan kendaraan roda dua. (Prn)

Posting Komentar

0 Komentar