About Me

header ads

Polisi Bubarkan Paksa Acara Resepsi


Petugas Kepolisian Polsek Kunduran saat menghentikan acara resepsi di desa Karanggeneng ,Kecamatan Kunduran (Rabu,25/03)

BLORA (JATENGTIGA)- Anggota Polsek Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah membubarkan paksa acara resepsi pengantin beserta orgen tunggalnya Rabu (24/03) kemarin.

Ini dilakukan karena adanya maklumat Kapolri untuk melarang warga melakukan kegitan hajatan, saat mewabanya covid-19 di berbagai daerah.

Acara resepsi itu, berada dirumah salah satu warga desa Karanggenengeneng, Kecamatan Kunduran. Dalam acara teraebut menggelar live musik orgen tunggal dari Purwodadi dengan tiga penyanyi.

Awalnya petugas sudah memberikan edaran maklumat dari Kapolri dan datang dengan baik baik memperingatkan agar jangan melakukan kegiatan yang mengundang masa termasuk resepsi.

Mengingat situasi negara dalam kejadian luar biasa (KLB), Dan sedang menggalakan pencegahan atau memotong rantai penularan corona virus desease (covid-19).

"Saya sesuai SOP sudah memperingatkan warga, kalau punya hajatan besar ditunda dulu, untuk mengurangi kegiatan yang mengundang kerumunan warga," ucapa Kapolsek Kunduran Lilik Eko S melalui Kanit Reskrim Aiptu Edi Sutrisno (Kamis, 26/03/2020)

Menurut Aipda Edi sebelumya setelah diperingatkan acara live musik berhenti, namun setelah petugas pulang, mereka main lagi seolah mengejek petugas.

Karena banyaknya yang melaporkan kejadian itu, bahkan ada yang menguploud acara sebagai status di Whatsapp dengan terpaksa petugas datang kembali untuk menghentikan paksa dengan menyita orgen dan dibawa ke Mapolsek Kunduran.

Pembinaan terhadap kru musik di Mapoksek Kunduran oleh Kanit Reskrim Aiptu Edi Sutrisno 

"Karena banyak yang lapor, menuai prote berbagai kalangan terpaksa kami menyita orgennya biar berhenti, dan bisa buat pelajaran yang lain," papar Aiptu Edi

Sementar kru musik dari purwodadi, karena alat musiknya disita, rombonganya datang ke Mapolsek Kunduran untuk dimintai keterangan.

"Sebenarnya saya sudah tahu aturanya, kami hanya memastikan datang ketempat itu, menanyakan siapa yang bertanggungkawab, kami minta maaf atas kejadian ini,"kata Syaiful Anam sebagai pimpinan rombongan.

Dia sendiri mengaku di Purwodadi juga sebagai tenaga medis. Dia juga setuju banget dengan himbauan dan tindakan tegas dari aparat Kepolisian.

"Saya pribadi setuju banget dengan himbauan ini. Karena saya juga tenaga medis, ini hanya salah paham ,"pungkasnya. (Prn/red)





Posting Komentar

1 Komentar