Bupati Blora Djoko Nugroho memberi arahan kepada warga di swalayan luwes untuk selalu waspada dan mengikuti protokol kekshatan ditengah covid-19 sebelum pemeriksaan rapid test (Jumat, 22/0t/2020)
BLORA (JATENGBLORA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Jumat (22/05) menggelar rapid test serentak disejumlah pasar dan swalayan.
Hasilnya mengejutkan, dari 277 orang terdapat dua puluh satu orang rapid test reaktif. Dengan rincian di pasar Sido Makmur dari 80 orang, rapid test reaktif 12 orang, di Mall Luwes dari 100 orang, rapid test reaktif 5 orang, di pasar beras Cepu dari 80 orang, rapid test reaktif 4 orang serta di Mall Bravo dari 17 orang, rapid test reaktif nol.
"Ya, ada empat titik sasaran disejumlah pasar dan swalayan yang kami rapid test dan dari 277 orang hasil rapid test reaktif ada 21 orang," terang Pelaksana Tugas (PLt) Dinkes Lilik Hernanto (Jumat, 22/05/2020)
Bupati Blora Djoko Nugroho terjun langsung turut memantau kegiatan tersebut. Dalam sambutanya ia memberi arahan serta dukungan kepada masyarakat yang sedang mengikuti pemeriksaan Rapid Test di Swalayan Luwes.
Sasaranya adalah warga dari berbagai daerah di Blora yang sedang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran 2020.
Menurutnya tujuan pemeriksaan rapid test serentak ini adalah untuk mendeteksi dini terhadap warga yang berada ditempat keramaian menjelang lebaran agar bisa mencegah penularan virus corona atau cobid-19.
”Nanti akan kita cek semuanya, di eks Kawedanan, di pendopo, saya lacak semuanya. Siapa tahu banyak saudara-saudara kita yang terdeteksi tetapi tidak diketahui. Agar segera ditangani,” papar pak Kokok sapaan akrabnya.
Arini (27) warga Kecamatan Blora salah satu pengunjung Swalayan Luwes mengaku takut karena baru pertama kali menjalani rapid test..
"Takut sih, karena belum pernah, kebetulan mumpung ada Test gratis saya beranikan diri ikut rapid test," kata Arini kepada media.
Ia dan suaminya, lanjutnya, belanja ke Swalayan Luwes untuk membeli kebutuhan pokok sembako, Selain itu, untuk menghilangkan kejenuhan, setelah cukup lama berada di rumah. Ia dan suaminya berharap hasil rapid testnya negatif.
"Jenuh dirumah terus mas. Sebenarnya takut juga untuk keluar rumah sejak adanya virus corona, namun kami selalu mengikuti arahan pemerintah, selalu pakai masker jika keluar rumah untuk melindungi diri," pungkasnya. (Pur/red)
0 Komentar