BLORA, 21/9 (Jatengtiga.com) - Pandemi Covid 19 membuat olah raga bersepeda banyak digemari berbagai kalangan, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Salah satunya adalah sekelompok penggemar sepeda yang anggotanya dari berbagai profesi ini menamakan dirinya Matoh Cycling.
Selain untuk berolahraga, Matoh Cycling ini juga melakukan kegiatan sosial, dan juga memberi edukasi pencegahan Covid 19.
Kegiatan ini mereka lakukan setiap seminggu sekali, dihari Minggu setelah bergelut dengan pekerjaan sesuai Profesi.
Pantauan jatengtiga.com, pada Minggu (20/9/2020) kemarin, meraka memberi motifasi kepada anak anak difabel di yayasan insan mandiri Kecamatan Randublatung.
Mereka mengaku kegiatan sosial ini dilakukan secara berkala melakukan anjangsana kepada anak berkebutuhan khusus diwilayah Randublatung.
"Maksut dan tujuan kami adalah untuk memberi dukungan mental serta berbagi kebahagian bersama mereka," ucap Ervina Pipin salah satu anggota Matoh Cycling (Senin, 21/9/2020).
Dengan harapan lanjutnya, mereka bisa termotivasi dan terhibur dengan kedatangan komunitas goes ini.
"Ada dua tempat yang kita kunjungi, yakni dua orang Desa Temulus dan dua lagi di desa Kadengan," tuturnya disela sela syukuran kelompok pesededa di Hutan Kota Koleksi Randublatung.
Sementara menurut Ade Kartika Dewi, salah satu tenaga volunter Yayasan Insan mandiri Blora selatan, mengatakan yayasan ini memiliki misi kemanusiaan khusus anak difabel.Selain itu juga bergelut dibidang penanganan anak berkebutuhan khusus.
"Kita disini menangani anak anak berkebutuhan khusus yang ada diwilayah Blora selatan," kata Ade sapaan akrabnya.
Ia mengaku anak berkebutuhan khusus yang ada di wilayah kecamatan Randublatung tersebut beragam penderitaannya, ada yang akibat dari penyakit Folia, keterlambatan berfikir, labat berbicara serta pertumbuhan badanya terhambat.
Mereka berada di Desa Temulus sebanyak dua anak bernama Gunawan yang mengalami keterlambatan berfikir, dan Eva Khovivatur Rohmah mengalami keterlambatan bicara.
Sedangkan yang berada di Desa Kadengan atas nama Siti Sarofah yang memnderita folio sehingga kesulitan berdiri dan Ahmad Falendra Hadhi Pranata juga akibat folio yang berakibat keterlambatan pertumbuhan badan.
Harapan kami dengan adanya anjangsana oleh kelompok pesepeda tersebut diatas kondisi mental anak berkebutuhan khusus tersebut bisa pulih.
"Minimal mereka mendapatkan empati dari orang lain, karena selama ini yang menjadi teman sehari hari hanya anggota keluarganya saja," pungkasnya. (Her)
0 Komentar