About Me

header ads

Tinjau Lokasi Tanah Longsor, Wakil Ketua DPRD Blora : Pengerjaanya Akan Gotong Royong

 

Siswanto (kiri) bersama petugas Kecamatan, perangkat Kelurahan tinjau lokasi lonngsor (ft dok)


BLORA, Jatengtiga.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Siswanto meninjau longsoran tanah di Kelurahan Mlangsen RT 9 / RW 2, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Rabu (25/1/2023).

Siswanto mengatakan, hTinjau Lokasi Tanah Longsor, Wakil Ketua DPRD Blora : Pengerjaanya Akan Gotong Royong asil rembuk warga di Kelurahan Mlangsen, untuk pengerjaannya akan dikerjakan dengan Kerja bakti, gotong royong.

“Penanganan daruratnya tadi kita sudah berembuk. Ternyata di DPU ada bahan material yaitu bronjong, karung. Kita tinggal berpikir tenaga kerjanya. Nanti kita kerja bakti, gotong royong," ucap Siswanto di lokasi, Rabu (25/1/2023).

Tinggal mikir batunya, kata Siswanto, akan dilakukan iuran bersama-sama, untuk penanganan darurat.

Ditambahkan Siswanto, longsor yang disebabkan gerusan aliran sungai Lusi ini, pihaknya telah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana untuk penanganan lebih lanjut.

“Ini sedang diusulkan karena ini wilayah sungai BBWS, kita usulkan ke kantornya Semarang. Kita proses ke sana nanti bersama PUPR,” terang Siswanto.

Untuk kebutuhan besaran anggaran bakal dianalisa pihak DPUPR. Selain warga setempat, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Blora juga ikut iuran.

“Sekarang baru ditangani DPUPR akan menghitung dulu, menggambar ini. Batu harganya berapa kebutuhannya," kata Siswanto.

"Nanti anggota DPRD akan iuran ditambah warga setempat, karena ini kepentingan bersama. Ayo bareng-bareng untuk penanganan darurat,” jelas Siswanto.

Sementara itu, salah seorang warga, Parmin (65) rumahnya diambang longsor dan tanah terus bergerak.

Bahkan ada rumah lainnya yang terancam longsor diambil gentengnya untuk mengurangi beban.

“Tanah masih gerak, masih longsor tapi tidak signifikan. Ada sepeda juga jatuh karena longsor. Rumah saya aman, kebetulan ada bambu yang masih berdiri jadi tidak bergerak. Kalau bambu longsor, habis kita,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, akibat tergerus banjir, dua rumah di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora terancam longsor.

Longsor terjadi diduga karena gerusan air yang deras di Sungai Lusi. Karenanya, tanah gerak dan longsor tak bisa dihindari.

Pantauan dilapangan, tampak longsor sudah cukup parah. Rumah yang awalnya rata dengan ketinggian jalan, saat ini sudah longsor dengan kedalaman hingga 3-4 meter.

Padahal rumah yang ditempati oleh Widhi Ari Sunan itu sudah dirubuhkan sekitar tiga pekan lalu.

Widhi Ari Sunan mengungkapkan, longsor terjadi pertama kali pada awal Desember lalu. Tanah yang berada di belakang rumahnya itu tergerus pelan-pelan.

Karena semakin parah, pihaknya lalu memindahkan barang-barang yang ada di rumah untuk diselamatkan.

"Kami memindahkan barang-barang baru sehari dua hari, itu sudah ndak sempet terpindah semua, rumahnya sudah roboh. Akhirnya rumah kita robohkan sekalian, dari pada narik rumah kanan kiri dan jalan," ungkap Widhi Ari Sunan kepada, Selasa (27/12/2022).

Hujan yang terjadi kemarin malam (26/12/2022) menurutnya menambah parah longsor yang menimpa rumah yang ditempatinya dan dua rumah yang ada di samping kanan kiri rumah tersebut.

Saat ini ia dan keluarganya mengungsi dirumah neneknya, karena rumah yang ia tempati sudah roboh total.

"Pemkab sudah pernah survey, tapi kita sadar, karena anggaran akhir tahun sudah tidak ada, mungkin tahun depan. Cuman kan kita butuh penanganan cepet ya, dua rumah ini butuh pengungsian atau diapakan gitu," terang Widhi Ari Sunan.

Parlan, pemilik rumah yang hampir roboh mengaku was was dan takut saat menempati rumah yang hampir rubuh akibat longsor itu.

Dia mengungsi di teras samping rumahnya, sedangkan anak dan cucunya mengungsi di pos kamling yang tak jauh dari rumahnya.

"Sudah saya urug tanah juga, tapi tetep longsor. Pihak kelurahan sudah melaporkan, tapi belum ada penanganan. Sementara masih ditempati, mana lagi nggak ada tempat lain. Sebenernya takut, tapi gak ada pilihan," terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kabid SDA Dinas PUPR) Kabupaten Blora, Surat mengaku sudah melaksanakan penangan darurat, namun belum maksimal.

"Memang perlu digiatkan lagi penanganannya bersama sama secara gotong royong, bersama kelurahan setempat sehingga kekurangannya bisa saling melengkapi," jelasnya.

Karena sudah memasuki akhir tahun dan mendekati tutup anggaran, dia mengaku baru akan mengupayakan tahun depan, di tahun anggaran baru.

Namun pihaknya tidak bisa memastikan penanganannya, sebab hal itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat melalui BBWS Pemali Juana Semarang.

"Kami belum tahu, biasanya kalau bencana seperti itu penanganannya hanya melalui penanganan darurat. Itupun jika anggaran tersedia, kalau belum biasanya menunggu sampai satu tahun lagi untuk pengusulan anggarannya, itupun jika kemampuan anggaran tersedia dan sudah menjadi prioritas untuk penanganannya," pungkasnya. (Her/red)

Posting Komentar

0 Komentar