BLORA, jatengtiga.com — Suasana Goa Terawang Ecopark, destinasi wisata andalan Kabupaten Blora, berubah menjadi lautan budaya pada Sabtu (8/11/2025).
Di bawah rindangnya hutan jati yang eksotis, seribu penari tayub dari berbagai unsur masyarakat menari serempak dalam gelaran Blora Culture Festival (BCF) #2 bertema “Harmoni Wisata Alam dan Budaya.”
Festival kolosal ini menjadi bukti nyata bahwa Blora bukan hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga gudang seni tradisi yang hidup dan berdenyut kuat hingga kini.
Diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, BCF #2 kali ini menampilkan beragam kegiatan menarik.
Mulai dari lomba tari kreasi tingkat SD dan SMP yang diikuti 37 peserta, hingga puncaknya — tarian tayub massal yang melibatkan unsur OPD, TNI, Polri, pelajar, dan organisasi wanita se-Kabupaten Blora.
Pemandangan spektakuler itu seolah menjadi napas baru bagi seni tayub yang dulu hampir punah. Denting gamelan berpadu dengan gerak lembut para penari, menegaskan pesan, budaya bukan hanya tontonan, tapi jati diri yang harus dijaga.
Sebelum pementasan utama dimulai, panitia menggelar prosesi simbolik penyerahan sampur kehormatan kepada dua tokoh seni tayub Blora, yakni Murti Sulas dan Margono.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Blora, Ainia Shalichah Arief Rohman, atau yang kerap disapa Bunda Ain.
Ini menrupakan sebuah bentuk penghormatan kepada pelestari budaya lokal yang telah mendedikasikan hidupnya untuk seni tradisi.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Blora, Agus Puji Mulyono, yang mewakili Bupati Blora, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya BCF #2.
“Blora adalah daerah kaya budaya dan potensi alam. Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya Blora adalah kekuatan dan kebanggaan bersama. Budaya bukan sekadar tontonan, tetapi identitas yang harus kita rawat bersama,” ujarnya.
Agus juga mengungkapkan kebanggaan tersendiri atas prestasi Goa Terawang Ecopark yang baru saja meraih Juara 1 Nasional dalam ajang Wonderful Theme Park Impact Award 2025, mengalahkan destinasi ternama seperti Ancol dan Lawu Park.
“Ini bukti bahwa wisata Blora mampu bersaing di tingkat nasional,” tegasnya.
Bunda Ain : Festival Ini Harus Jadi Agenda Nasional
Ketua Dekranasda Kabupaten Blora, Ainia Arief Rohman, berharap kegiatan semacam ini bisa digelar rutin setiap tahun.
“Pagelaran tayub massal dengan 1000 penari ini membuktikan kekuatan budaya Blora. Kami berharap tahun depan acara ini bisa mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata,” ujarnya optimis.
Menurutnya, kegiatan budaya besar seperti ini juga memberi dampak langsung terhadap perekonomian warga. “Dengan banyaknya event budaya, ekonomi masyarakat Blora akan terus bergerak dan tumbuh,” tambahnya.
Perhutani Bangga, Wisata Sekaligus Lestarikan Budaya
Administratur/KKPH Blora, Yeni Ernaningsih, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemkab Blora yang menunjuk Goa Terawang sebagai tuan rumah festival.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari Blora Culture Festival. Ini bukan hanya promosi wisata, tetapi juga wujud nyata ikut uri-uri budaya lokal agar semakin dikenal luas, bahkan hingga tingkat nasional dan dunia,” ucap Yeni.

0 Komentar