About Me

header ads

Blusukan ke Pos Perbatasan Blora-Ngawi, Wabup Upayakan Pembangunan Puskesmas

Wabub Arief Rohman menyerahkan bantuan masker saat pantau pos perbatasan Blora-Ngawi (Jateng-Jatim) Kamis, (30/4/2020)


BLORA (JATENGTIGA)-Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, bersama Ketua Komisi D DPRD Ahmad Labib Hilmy dan Mujoko, blusukan ke pos pantau kesehatan sekaligus pos jaga perbatasan Kabupaten Blora dengan Ngawi (Jateng-Jatim), Kamis, (30/4).

Pos jaga tersebut berada di wilayah desa Getas, Kecamatan Kradenan, desa paling ujung yang berdekatan dengan Ngawi.

Sesampainya di lokasi, Wabup dan rombongan langsung menuju Pos Pantau di perempatan Desa Getas yang digunakan untuk mengendalikan arus lalu lintas di tengah pandemi Covid-19.

Rombongan bertemu dengan Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, beserta para relawan Covid-19 Desa Getas.

Selanjutnya berdiskusi tentang perkembangan wabah virus Corona dan menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan hand sanitizer.

Selain di Pos Pantau, juga singgah di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Getas untuk menyerahkan bantuan APD.

Di depan Wabub, Kades Getas, Subowo, mengatakan bahwa desa nya menjadi salah satu gerbang masuk pendatang dari Ngawi, Madiun, Magetan, Solo dan sekitarnya.

Untuk mencegah penyebaran virus corona masuk diwilayahnya, pihaknya mendirikan pos pantau yang dijaga aparat kepolisian, TNI dan tim medis Dinas Kesehatan

Wabub Arief Rohman serahkan bantuan APD untuk tenaga medis di puskesmas pembantu desa Getas, Kecamatan Kradenan

"Banyak yang lewat sini, baik dari Ngawi, Madiun, Magetan dan sekitarnya. Kita langsung periksa ketika ingin masuk Getas," ucap Subowo (Kamis, 30/4/2020).

Ia, tidak ingin virus corona masuk di desanya. Apalagi sudah ada 9 santri dari Temboro Magetan yang pulang, setelah dicek ada satu positif rapid test,

Menurutnya, satu santri yang positif rapid test sudah dibawa ke RSUD Cepu untuk pengambilan swab test. Pihaknya berharap agar hasilnya nanti negatif.

"Kami berharap hasil swab test satu santri nanti negatif," imbuhnya.

Subowo juga mengusulkan agar desanya, bisa dibangun fasilitas layanan kesehatan berupa Puskesmas, tidak hanya Puskesmas pembantu atau Pustu.

"Wilayah kami jauh dari Puskesmas Menden, jaraknya belasan kilometer dengan jalan yang sulit, jika musim hujan licin, penerangan jalan juga minim," paparnya.

Karena hanya Pustu, dan tidak ada dokternya, yang ada hanya perawat dan bidan desa, Subowo mengusulkan agar  bisa dibangun Puskesmas diwilayahnya.

Bukan hanya Getas, lanjut Subowo berdirinya Puskesmas nantinya juga bisa melayani Desa Nglebak, Megeri, Tlogotuwung, Bodeh, dan dukuhan lainnya yang jaraknya lebih dekat Getas daripada Puskesmas Menden atau Randublatung.

Mendengar keluhan Kades, Wakil Bupati Arief Rohman pun langsung menghubungi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi via telepon terkait usulan warga setempat untuk pembangunan Puskesmas.

"Sudah saya hubungi Perhutani KPH Ngawi, mekanisme nya nanti kita susun bersama. Bisa pinjam pakai lahan Perhutani," kata Arief Rohman.

Ia menambahkan mengenai kebutuhan luas lahannya berapa, bisa dihitung disertai pengajuan dari desa dan masyarakat.

Menurut Arief, sengaja ia ajak teman-teman Komisi D DPRD ini, agar juga bisa mengawal pengusulan dan penganggaran nya dari dewan. Selain Puskesmas juga jalan.

Desa Getas ini, lanjutnya, letaknya sangat strategis, jika dirintis sebagai titik perekonomian baru di Blora Selatan, karena beeada di jalur perlintasan antara Randublatung-Ngawi.

"Sebenarnya pembangunan Jl Randublatung-Getas sampai batas Ngawi tahun ini kita usulkan kelanjutannya, namun karena ada wabah Corona ini semuanya tertunda," imbuhnya

Pihaknya berpesan agar masyarakat desa tidak mendiskriminasi pasien positif rapid test beserta keluarganya.

Mereka harus disemangati agar tidak stres, dan imunitas tubuhnya membaik. Tidak perlu takut berlebihan, gunakan masker, jaga jarak, tetap di rumah, dan selalu cuci tangan pakai sabun. (Pur/red)

Posting Komentar

0 Komentar